Pada artikel ini saya akan berbagi informasi harga tiket lebaran untuk rute Jabodetabek menuju Muria Raya. Muria Raya adalah wilayah Kudus, Pati, dan Jepara. Lebaran selalu menjadi momentum penting bagi warga Indonesia. Entah kapan dan siapa yang mempelopori, yang jelas tradisi mudik selalu menjadi tradisi setiap hari raya Idhul Fitri tiba. Mudik adalah fakta menarik yang melibatkan banyak hal di dalamnya termasuk bus.
Hingga kini bus masih menjadi alternatif mudik lebaran. Apalagi, jika tujuan mudik tak terjangkau oleh transportasi lain seperti kereta maupun pesawat. Ada fakta-fakta menarik yang muncul saat mudik lebaran, yakni melonjaknya harga tiket termasuk bus. Naiknya pun tak tanggung-tanggung bisa mencapai 150% dari harga normal. Uniknya, kenaikan semacam itu juga disikapi wajar oleh para pengguna bus karena secara psikologis doktrin pulang kampung lebih kental bermain dalam otak mereka ketimbang berpikir rasional mengenai harga dan akibat yang mungkin ditimbulkan. Nah, kalau sudah demikian berapapun harga tiket pasti dibayar.
Pada musim lebaran seperti di tahun 2023 ini, para pengusaha bus memang meraup untung besar. Terkadang, ada juga perusahaan yang sampai menyiapkan armada untuk menyambut mudik lebaran. Salah satu dari sekian banyak fakta unik adalah bagaimana squad muria raya menyiapkan hajatan setahun sekali ini. Mengapa demikian?
Ya, seperti diketahui banyak orang Lereng Gunung Muria merupakan kawasan yang merujuk pada Kudus, Pati, Jepara dimana di tempat tersebut hanya dilalui bus sebagai alat transportasi AKAP. Inilah yang membuat mengapa persaingan untuk rute ini begitu ketat. Imbasnya, jor-joran fasilitas semata untuk memanjakan para penumpang. Memang, bus-bus muria raya memang terkenal glamour dan gengsi gede-gedean sesama pengusaha bus. Inilah yang tidak dimiliki oleh rute lain di Indonesia.
Kemewahan itu pun akan terbawa saat musim lebaran tiba. Glamour busnya, glamour juga harganya. Gila, kenaikan harga tiket di rute ini dapat mencapai 150%. Meskipun demikian, dalam sekejap tiket pasti terjual habis. Bahkan, jauh-jauh hari sebelumnya tiket sudah dibooking.
Siapa sih pengguna bus Muriaan? Inilah pertanyaan yang menarik karena ternyata para penumpang dari Lereng Muria bukan bangsanya pengusaha atau pekerja kantoran yang tiap hari duduk di ruangan ber-ac segitiga emas Jakarta. Inilah kutipan pernyataan agen bus Shantika BSD kala itu "Orang sana itu tiket harga berapapun dibayar, padahal kerjanya buruh bangunan. Prinsipnya mereka di sini banting tulang, kalau pulang juga pengin bus yang nyaman."
So, jika pada hari biasa harga tiket normal diangka 250 ribu rupiah, menarik untuk kita tunggu berapa kenaikan harga tiket di lebaran 2023 ini? Apakah masih seglamour tahun-tahun sebelumnya?
NB: Blonto tak jadi pulang Pati, takut dicap Glamour katanya, hehe